Dua kata itu nampaknya paling tepat untuk memulai post kali ini. Enam bulan? Yaaaa, nyaris enam bulan lamanya saya tidak menulis di blog ini, bahkan menyapa teman-teman pun tidak Saya memohon maaf karena (kemalasan) ke-hectic-an pada bulan-bulan yang lalu menumpulkan keinginan saya untuk membuat barang satu-dua post saja.
Alhamdulillah, akhirnya saya resmi jadi suami orang. Ga single lagi!
Tulisan ini hanya akan menjadi awalan penyemangat saya untuk mengumpulkan dan menuliskan kembali memori-memori selama enam bulan tersebut. Saya banyak terbantu dengan tulisan-tulisan di blog orang mengenai persiapan pernikahan; mulai dari yang rempong bikin pengen mecah tabungan sampai yang sangat sederhana tetapi penuh makna. Pengalaman-pengalaman mereka membantu saya membuat konsep pernikahan saya pada Agustus lalu, yang walaupun penuh kekurangan di sana-sini tapi akan terus kami ingat sampai tua nanti.
Saya beruntung punya begitu banyak teman. Saya bekerja di sebuah instansi yang cukup besar dan punya rasa kekeluargaan yang kuat, kami berdua punya teman-teman kuliah yang masih akrab hingga saat ini, geng SMA yang masih membersamai, hingga teman-teman yang saya kenal dari dunia maya dan masih menjadi rekan diskusi. Belum kolega dari keluarga Dinar, tetangga-tetangga Mama Ayah, teman pengajian, dan lain-lain, akhirnya kami memaklumi bahwa seremoni ini tidak seintim yang kami bayangkan sebelumnya. Tetapi rupanya kami justru bersyukur, kehadiran mereka membuktikan bahwa pernikahan kami diberkahi. Aamiiin…
Chi trova un amico, trova un tesoro
Who finds a friend, finds a treasure..
Yes my Dinar Azzahra, my lifetime bestfriend, my lifetime partner,
you’re my treasure.